Singa Cacat

 


Seribu pencapaiannya tak sebanding dengan

satu kesalahannya

Haruskah ia hilang dulu agar bisa diterima

sepenuh hati?

Tinta penyesalan itu meraup senyumnya

Dulu itu indah terpatri


Ia kerap menangis dalam ratapan

Harapan menjejal dirinya yang tidak pernah

tidak meracau

Sepertinya ia terbiasa ditindas

Oleh keadaan yang kacau


Orangtuanya mengenal ia sebagai kekelaman

sunyi

Tanpa mereka tahu, ia sosok yang ceria

Ia menekan semuanya dan mencintai menyanyi

Di pemakaman orang-orang brengsek yang

meludahi kesombongannya


Wabah tidak puas merongrong otak juara

satunya

Ia malas namun berambisi

Singa cacat yang hampir menguasai rimba

Bangunan tinggi korporasi menjadi impiannya

kini


Waktu memintanya bertahan selamanya

Kepalsuan memaksanya agar tidak tinggal

seadanya sebelum ia tertatih


Kini ia tertatih.


@nindiandraa

(2022)

Komentar

Postingan Populer